HATI-HATI DENGAN SHIATSU HIBURAN

Nama saya adalah Ridwan Muntaha, saya sorang pengusaha dalam bidang konstruksi, hampir setiap minggu saya selalu bolak-balik Bandung. Karena kesibukkan saya yang teramat padat maka setiap kali saya ke Bandung saya selalu ingin memanjakan badan ssaya dengan cara dipijat. Dikota inilah saya mengenal pijat shiatsu ditempat Klinik shiatsu Paradise kepunyaan bapak Hikmat. Ternyata pijat shiatsu sangat berkembang dengan baik di kota Bandung, dari bapak Hikmat inilah saya tahu bahwa di Bandung sudah banyak terdapat klinik shiatsu seperti di daerah Gede Bage (Adipura), Taurus(Buah batu) dan klinik shiatsu di daerah Pajajaran.

Saya merasa sangat cocok sekali dengan pijat shiatsu karena saya merasakan betul bahwa pijat shiatsu langsung mengenai otot-otot yang kaku dan lelah pada tubuh saya, selain itu dengan pijat shiatsu saya merasakan betul bagaimana saya yang sudah beberapa lama menidap insomnia setelah dipijat shiatsu malam harinya saya langsung dapat tertidur pulas

Pijat shiatsu yang berkembang di kota Bandung ternyata semuanya hampir bersumber pada satu tempat pelatihan yaitu PSBN WYATA UNA, sebuah lembaga milik departemen sosial yang memberikan pelatihan keterampilan kepada saudara kita yang tuna netra, dan slah satu keterampilan yang dikembangkan disana adalah pijat shiatsu.

Suatu hari badan saya terasa sangat pegal sekali tetapi saya saat itu belum bisa ke Bandung karena harus menyelesaikan beberapa urusan di kota Jakarta. Badan saya sangat letih sekali dan memang sangat butuh untu relaksasi, tanpa sengaja saya melalui daerah Mangga besar (jakarta pusat) dan saya melihat ada tulisan pijat shiatsu, tanpa pikir panjang lagi saya langsung masuk untuk mencoba pijat shiatsu ini. Wah senang sekali akhirnya ada shiatsu yang sangat saya gemari di daerah Jakarta jadi kalau saya butuh untuk dipijat di Jakarta saya tidak usah pergi ke Bandung.
Kemudian resepsionis memberikan saya pakaian ganti persis seperti apa yang saya alami di Bandung, lalu saya mengganti pakaian saya dan menunggu beberapa saat terapis yang akan memijat saya. Tidak berapa lama ada suara perempuan yang mengetuk pintu lalu saya mengizinkannya masuk kemudian perempuan yang memakai komono ala Jepang ini memperkenalkan dirinya sebagai terapis shiatsu. Saya sangat terkejut ternyata yang menjadi pemjatnya adalah wanita muda dan matanya normal tidak seperti apa yang saya alami di kota Bandung.
Awalnya saya tidak berprasangka buruk, saya pikir shiatsu juga tidak hanya keterampilan milik para tuna netra saja, orang yang masih memiliki penglihatan normal pun bisa mempelajarinya. Setelah bebrapa saat saya baru merasakan bedanya bahwa pijatan yang dilakukan wanita itu tidak terasa sama sekali bahkan terkesan seperti pijatan yang dilakukan oleh anak saya. Tak berapa lama wanita itu menghentikan pijatannya lalu dengan nada yang menggoda dia menawarkan diriny sambil berkata "sudah ya pak, sekarang terapi enak ya"?. Awalnya saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan terapi enak itu lalu saya menolehkan kepala saya sambil menanyakan maksunya. Kemudian saya dibuat semakin terkejut lahi ternyata wanita itu langsung membuka komononya dan berkata "masa bapak tidak mengerti"?. Saat itu juga saya tahu bahwa saya telah masuk klinik pijat yang salah, saya ternyata telah masuk pijat remang-remang yang mengatasnamakan pijat shiatsu. ini membuat saya sangat sedih bahwa shiatsu sudah dicemari juga oleh kegiatan esex-esex yang juga dialami oleh teknik pijat sebelum shiatsu yaitu pijat massage. Jadi pada kesempatan ini saya mengingatkan kepada semua orang yang berniat untuk dipijat dengan benar carilah pijat massage ataupun pijat shiatsu yang benar, hati-hati jangan sampai masuk ke tempat yang salah. Untuk lebih amannya carilah pemijat yang dilakukan atau yang dikelola oleh tuna netra yang jelas ijazah dan keterampilannya bukan yang cuma hanya numpang namanya saja akan tetapi praktek yang dilakukannya adalah pijat plus-plus. Hati-hatilah